Seperti yang kita ketahui, merek-merek speaker yang beredar dipasaran sangatlah beragam dengan kualitas, kemampuan, bentuk fisik yang berbeda-beda dan range harga yang sangat bervariatif. Artikel ini ditujukan sebagai dasar OS mania dalam memilih dan mengaplikasikan speaker yang sesuai dengan kebutuhan di kendaraan anda.
Tujuan penggantian speaker standar OEM dengan aftermarket adalah supaya suara musik terdengar lebih balk dan dynamic. Dikarenakan speaker OEM pada umumnya dibuat untuk menekan cost, otomatis suaranya tidak sebaik speaker aftermarket, juga karena power handlingnya yang sangat terbatas dan juga range spektrum frekuensinya kurang memadai untuk mereproduksi musik secara baik.
Di bawah ini adalah sedikit penjelasan dari apa itu speaker (driver). Istilah speaker atau driver dapat didefinisikan sebagai berikut: sebuah speaker adalah suatu alat electromechanical transducer yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik dan kemudian menjadi energi bunyi (suara).
Rentang dari frekuensi suara yang dapat dihasilkan oleh sebuah sistem speakeradalah antara 20 Hz- 20 KHz. Sesuai dengan rentang pendengaran manusia yaitu dari 20 Hz sampai 20 KHz. Speaker terbagi menurut fungsi dan lebar frekuensi yang dapat dimainkannya yaitu:
1. Subwoofer/Woofer : Untuk menghasilkar reproduksi nada rendah. Biasanya dibatasi dar 100 Hz dan di bawahnya. Dan bilamana suatu woofer dapat mereproduksi nada bass dibawah 40 Hz maka dapat disebut subwoofer. Biasanya ukuran dari subwoofer adalah 12,15,18 inci ukuran woofer sekitar 10 dan 8 inci.
2. Mid bass/ Midwoofer : Biasanya menghasilkar frekuensi dengan rentang antara 80Hz-350Hz Biasanya ukuran dari midbass ini adalah dari 5 sampai 7 inci.
3. Midrange : Ukuran dari midrange murni adalah sekitar 3-4 inci, Frekuensi kerjanya adalah sekitar 350 sampai dengan 4500 Hz.
4. Tweeter : adalah driver speaker yang digunakan untuk reproduksi daerah atas dari frekuens musik, biasanya cakupan kerjanya adalah dari 3500 Hz sampai 20 Khz.Bentuknya bermacam-macam menurut ukuran dan frequensi kerjanya. Biasanya ukurannya antara 0,5-4 inci.
5. Super tweeter atau Ribbon tweeter atau planar plate tweeter : adalah suatu tweeter khusus yang berfungsi sebagai penambah bila tweeter konvensional tidak dapat menghasilkan frekuens tinggi (high) yang diharapkan. Biasanya cakupar kerjanya antara 5 kHz sampai 23 kHz Bentuknya dapat bermacam-macam, dapat berbentuk persegi panjang, pelat tipis atau tebal.
Ada beberapa sistem speaker dengan sebutan sesuai dengan jumlah driver pada sistem tersebut, yaitu Full range speaker, Coaxial 2-3 way sistem, 2 way dan 3 way separates dan juga ada sistem 4 way dengan jumlah 4 macam speaker dengan rentang frequensi yang berbeda-beda.
Supaya masing-masing driver memainkan frequensi sesuai dengan peruntukannya maka kita memerlukan suatu rangkaian tapis untuk membagi frekuensi kerja dari driver tersebut. Sebagai contoh kita ambil sistem 2 way separates, biasanya terdiri dari 2 buah Midbass, 2 buah tweeter dan 2 buah Passive X'over.
Sebelum kita memasang / meng-upgrade speaker dari OEM ke yang performanya lebih baik, kita harus mempertimbangkan point-point berikut, terkecualijika kita hendak menguprade secara total baffle atau doortrim dari mobil anda, yangjuga akan dibahas di dalam OS solution ini beberapa edisi ke depan.
1. Pelajari dahulu cara membuka Door panel anda, telusuri secara cermat letak sekrup dan kancing-kancingnya, bila ada gunakan tool khusus untuk mencabut panel tersebut.
2. Lihat dan telusuri apakah ada bekas air atau kelembaban, karena air dapat merusak speaker, benahi dahulu kebocoran bila ada. Cekjuga lubang pembuangan yang terdapat dalam panel pintu anda, supaya air tidak menggenang.
3. Hitung secara cermat diameter dan kedalaman dari lubang standar speaker pada mobil anda. Dan pertimbangkan pula juga besar magnet, dan letak terminal, serta ketebalan bibir speaker Anda, terhadap door panel Anda. Tidak boleh ada halangan apapun diantara speaker dan door panel (clearance).
4. Sebaiknya pakai speaker dengan diameter terbesar yang dapat masuk, jangan mengganti speaker standar dengan besar 6 inch menjadi 5 inci, terkecuali ada pertimbangan lain seperti akan dipasang subwoofer sebagai main source untuk nada bassnya.
5. Bila speaker mentok atau mengganggu pergerakan mekanis power window atau peralatan lain, gunakan ring spacer yang dapat dibuat dari bahan MDF atau pelat alumunium.
6. Buat ring tambahan tersebut serigid mungkin agar kemungkinan timbulnya noise akibat resonansi dan rattling tidak terjadi.
7. Bila memungkinkan pasanglah peredam suara yang terbuat dari asphalt sheet atau bahan acoustic treatment yang lain pada inner skin dan outer skin dari pelat besi pintu mobil Anda. Ini akan banyak membantu mengurangi kebisingan kabin, mengurangi noise floor, dan mencegah timbulnya resonansi akibat panel yang bergetar.
8. Periksa secara cermat clearance antara terminal speaker dengan chassis, keduanya tidak boleh bersentuhan lama sekali, bila bersentuhan akan mengakibatkan short circuit yang dapai membuat power standar HU atau power Anda menjadi malfungsi.
9. Gantilah kabel OEM speaker dengan yang lebih besar, patut diingat bahwa daya akan mengalir lebih baik dengan kabel yang ukurannya sesuai. Biasanya dipakai kabel dengan ukuran AWG sekira 12-16 sudah memadai untuk sistem yang hanya mengandalkan power dari HU aftermarket. Masukkan secara cermat dan rapi melalui grommet karet yang terdapat pada panel pintu agar tidak mengganggu mekanisme power window atau central lock.
10. Pilin dan solder kabel telanjang (bare wire), bila anda memakai speaker dengan screw terminal, atau pasang terminal khusus untuk speaker bila speaker memakai terminal UTILUX. Pasang pula selang pengaman (heat shrink tubing) supaya kabel dan terminalnya terlindung. Dewasa ini banyak pula speaker yang memakai terminal pegas, langkah pemasangan kabelnya kurang lebih sama dengan cara yang telah di sebutkan diatas.
11. Langkah selanjutnya adalah memasang cross over passive bawaan separates tersebut.Tempat yang mungkin biasanya adalah di dalam dashboard atau di bawah kursi penumpang maupun pengemudi. Carilah tempat di mana tidak terdapat banyak wiring harness standar mobil atau ECU, karena bila passive crossover ini letaknya berdekatan dengan wiring tersebut akan dapat menimbulkan induksi.
12. Selanjutnya adalah pemasangan tweeter, bila anda menghendaki tampilan tetap standar, pasanglah tweeter pada tempat yang telah ada. Tapi untuk hasil suara yang lebih baik, pasanglah tweeter sejauh mungkin jaraknya antara satu dengan lainnya, dengan ketinggian sejajar telinga. Dewasa ini banyak sekali pod tweeter dari bahan seperti aluminium yang da pat dirubah sudut dan arahnya. Sehingga focus, staging dan imaging akan dapat lebih mudah diatur.
Setelah OS mania kenal akan macam-macam driver sesuai fungsinya sekarang kita perdalam dengan struktur dari speaker tersebut. Speaker konvensional biasanya terdiri dari bermacam-macam komponen pembentuk yaitu :
1. Basket : Adalah kerangka dari speaker yang menyangga semua komponen yaitu, cone (konus) magnet, voice coil, terminal, dust cap dan speeder serta surround. Biasanya lubang baut untuk pemasangan speaker juga terdapat pada basket ini.
2. Cone atau Konus, bagian dari speaker yang bergetar, biasanya dapat terbuat dari bermacam-macam material seperti paper, non pressed paper pulp, woven glass, aramid fibre, aluminium, kevlar dst nya.masing-masing bahan mempunyai karakteristik dan suara yang khas.
3. Speeder kadang disebut juga spider, adalah anyaman bahan tertentu yang fungsinya menahan konus dan tempat menempelnya konus ke basket. Berfungsi juga sebagai pegas dan biasanya kekuatan speeder ini juga menentukan jarak travel speaker (X max).
4. Surround terdapat di sekeliling konus, fungsinya hampir sama dengan speeder, yaitu menyatukan konus dengan basketnya dan juga berfungsi sebagai pegas.Banyak material yang umum dipakai sebagai surround, yaitu busa (foam), butyl rubber, anyaman kain yang telah direinforced/ ditreatment dst nya.
5. Voice coil adalah inti atau bagian terpenting dari speaker, di sini terjadi perubahan antara energi listrik menjadi energi gerak (motion). Gulungan koil bergerak dengan core magnet sebagai porosnya yang disebabkan oleh energi listrik yang dihasilkan oleh power amplifier atau power internal HU.
6. Dust Cap : Sebagai tutup voice coil, bentuknya bisa bermacam-macam konvensional adalah cembung, kadang ada yang berbentuk seperti peluru, dst nya. Sebenarnya fungsi dari dust cap adalah supaya debu tidak masuk kedalam voice coil, tapi ada fungsi tambahan pula yakni sebagai pengontrol dispersi suara.
7. Terminal : Tempat di mana ujung dari voice coil akan dihubungkan dengan kabel speaker, biasanya ada polaritas yaitu +(positive) dan - (Negative). Harus diperhatikan secara cermat bahwa pemasangan kabel speaker tidak boleh terbalik polaritasnya. Bila terbalik akan menyebabkan Cancellation atau saling menghilang nya frekuensi terutama low freq akibat perbedaan fasa sebanyak 180 derajat.
0 komentar:
Posting Komentar