001 Cara buka Service Menu
Service Menu.1 yang menggunakan LA76810-PTS302, PTC1202-01, TA8690
Tekan MENU pada TV dan SLEEP pada remote
Tekan SLEEP 3x untuk menyimpan data dan keluar dari menu
Service Menu.2 - CLARA
Tekan DISPLAY dan MENU secara bergantian dengan cepat.
Tekan SLEEP 2x
Ganti SET UP SELECT 0 --> 1 pada Menu 2 untuk masuk ke menu lainnya.
Tekan Q.view untuk keluar.
Service Menu.4 – Mengguanakan IC M61256
Tekan MENU pada TV dan SLEEP pada remote
Jika pakai TUNER Samsung TECC2949PG40 Nilai TUNER SEL 0
Jika pakai Tuner LG TAEW G002D Nilai TUNER SEL 1
Tekan SLEEP untuk keluar.
Service Menu.5, - 29M77A
Tekan CALL dan MENU secara bergantian dengan cepat.
Cara ini agak susah, oleh karena itu ulang coba beberapa kali kalu belum berhasil
Tekan ENTER untuk menyimpan data.
Tekan TV/AV untuk keluar.
Service Menu.6 – 29M99SN
Tekan CALL dan MENU secara bergantian dengan cepat.
Cara ini agak susah, oleh karena itu ulang coba beberapa kali kalau belum berhasil
Tekan CALL dan MENU secara bergantian hingga muncul tulisan “BUS OPEN” untuk menyimpan data
Tekan CALL dan MENU untuk keluar
002 Tidak ada suara walaupun vol maksimum (IC TA8690).
OSD display kontrol volume normal, tetapi suara tidak ada.
Diperiksa bagian suara penguat audio.
Kalau di cek Auto-search ternyata tidak fungsi.
Problem disebabkan mikrokontrol “muting” karena tidak terima pulsa ID dari TA8690.
Periksa jalur pulsa tegangan ID dari TA8690 pin-21 ke mikrokontrol pin-6 (ID input).
Paling sering disebabkan transistor Q06 rusak.
003 Transistor Power Rergulator rusak pada TV yang meggunakan SMPS All Transistor, jika diganti rusak lagi,
Disebabkan karena umpan-balik dari tegangan B+ lewat photo coupler ke rangkaian regulator ada yang problem.
Umumnya disebabkan karena resistor 47k nilainya molor.
004 Gambar ada gangguan beberapa garis-garis horisontal dibagian tengah layar.
Kadang disertai sura humming (power suply all transistor)
Disebabkan kapasitor elko besar tegangan 300V kering.
005 Pesawat kadang mati sendiri pada pesawat yang menggunakan SMPS All Transistor.
Kalau di power mau menyala lagi.
Pesawat model ini sebenarnya tidak diperlengkapi dengan sirkit protek. Pesawat “off’ sendiri karena lama-kelamaan tegangan 5v untuk mikrokontrol drops pelan-pelan. Disebabkan karena photocoupler mau rusak.
006 Suara desis pada model yang menggunakan LA76810.
Ketika diperiksa sistim suara berubah ke 4.5.
Dicoba kembalikan ke 5.5 selalu kembali ke 4.5.
Disebabkan data korup pada EEPROM. Dapat diperbaiki dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Buka servis menu.
Pilih menu nomor 11.
Ubah OPT-COLOR-SYSTEM dari “1” “2”
Ubah OPT-SIF-System dari “0” “1”
Keluar dari servis menu.
Masuk ke main menu dengan menekan-nekan tombol MENU.
Pilih menu SYSTEM
Ubah “M/N” menjadi “B/G”
Keluar dari main menu
Masuk lagi ke servis menu lagi.
Pilih menu nomor 11 seperti item (1)
Ubah OPT_COLOR-SYSTEM menjadi “1” seperti semula.
Ubah OPT_SIF-SYSTEM menjadi “0” seperti semula
Keluar dari servis menu dengan menekan SLEEP 2x
Lakukan Auto search ulang
007 Muncul tulisan “HUBUNGI INTEL-AKARI”
Disebabkan karena data korup atau kerusakan EEPROM. Ganti dengan EEPROM yang sudah di-preprogram dari perwakilan service.
008 Muncul gambar gembok pada model seri CL (Clara).
Front panel dan remote tidak bisa difungsikan.
Coba tekan dan tahan tombol DISPLY beberapa detik hingga gambar gembok hilang.
Kemudian matikan TV
Kalau tetap tidak bisa ganti IC EEPROM dengan yang sudah di-preprogram dari perwakilan service.
009 Volume satu strip suara langsung keras (LA76810)
Buka service menu.
Masuk ke MENU-8, untuk masuk menu-8 maka SETUP SELECT pada MENU-2 nilai harus dirubah dulu dari 0 menjadi 1.
Problem disebabkan item STEREO OPT yang seharusnya mempunyai nilai 0 berubah menjadi 1, kembalikan ke 0.
Jangan lupa untuk mengembalikan SETUP SELECT ke nilai semula.
Tekan tombol Q.VIEW untuk keluar dari factory setting.
010 Raster gelap (TA8690)
Pin-54 tidak ada tegangan (normal sekitar 3 ~ 4v)
011 Chanel geser sehingga gambar lama-lama hilang (LA76810)
Ganti coil video detektor
TV AKARI yang pakai LA76818A, PTCS030201-50F9, cukup pusing juga mengatasi problem tidak adanya warna pada chanel tertentu pada tv ini.
Setelah melakukan pengecekan pada komponen tidak membuahkan hasil bahkan sempat melakukan penggantian LA76818A hasilnya sama saja.
Hampir saja angkat tangan pada problem yang satu ini, akhirnya Iseng-iseng aku coba ganti 24c08 nya yang kebetulan punya aku copian dari pasien yang terdahulu, dan ternyata tv bisa normal.
Usut punya usut ternyata penyebabnya adalah berubahnya setingan data pada servis menunya yaitu pada MENU 04: SIF-SYS-SW yang seharusnya 5.5 berubah menjadi 6.5.
Tetapi masalahnya data tetap akan kembali lagi berubah ke 6.5 setelah keluar dari service-mode.
Sampai 4x saya ganti 24c08 dan hasilnya sama saja data tetap kembali lagi berubah ke 6.5 setelah keluar dari service-mode.
Solusi :
: Masuk ke servis-mode (MENU pada front panel dan SLEEP pada remote)
: Pilih menu nomor 11.
: Ubah nilai data OPT-COLOR-SYSTEM dari “1” ke “2”
:Ubah nilai data OPT-SIF-System dari “0” ke “1”
: Keluar dari servis-mode (SLEEP2x)
: Masuk ke main menu (dengan menekan-nekan tombol MENU).
: Pilih menu SYSTEM
: Ubah “M/N” menjadi “B/G”
: Keluar dari main menu
: Masuk kembali ke servis-mode lagi.
: Pilih menu nomor 11 lagi (untuk mengembalikan nilai data yang telah dirubah)
: OPT_COLOR-SYSTEM ubah kembali menjadi “1” seperti semula.
: OPT_SIF-SYSTEM ubah kembali menjadi “0” seperti semula
: Keluar dari servis-mode.
: Lakukan Auto search ulang
Kali ini pribados mau berbagi pengalaman tentang Tv SHARP yang terkenal dahsyat. Begini kisahnya saat sedang asyik mereparasi di desa sebelah.. datanglah tetangganya yang punya tv, lalu beliau bilang tv miliknya pun yang baru di beli 1 tahun lalu sekarang ini sudah mengalami gangguan hidup sebentar kemudian mati. Mendengar keluhan seperti itu dan meminta kami pula yang memperbaiki, lantas berjanji mau datang tapi setelah menyelesaikan job yang sedang di garap ini (tv cina. Red)
Singkat cerita, kami sudah berhadapan dengan Tv SHARP PICCOLO SLIM type 21 ES251ER, dan coba meminta untuk menghidupkan lagi tv agar bisa melihat gangguan yang sebenarnya, hidup sebentar langsung mati protek. Awalnya menduga ic regulatorlah yang error, tanpa basa basi ganti STR W6553A dan elko 22u/50v dalam blok Regulator tapi setelah beres pasang 2 alat tersebut serta coba hidupkan ternyata masih tetap saja begitu.. nyala sebentar lalu mati protek. Kurang ajar ni tv SHARP bikin bete aja, gerentes pribados. Menanggung malu jua terhadap empunya tv.. karena pribadoslah yang minta di belikan ic regulator berikut elko, namun hasilnya tetap nihil. Maka perburuanpun di mulai pada part yang mencurigakan, penyisiran di luar Regulator. Namun semuanya OK tidak ada yang aneh dan terukur dengan baik, lalu untuk menenangkan perasaan galau pelan-pelan resolder bagian yang rawan panas..
Dalam dunia bengkel tv, apalagi praktek panggilan kayak gini.. sering dapat orderan yang paten.. maksudnya rada mumet bikin kepala nyut nyutan he..he. Setelah beres resolder dan memeriksa kembali hasil patri mematri serta bersihkan pakai tiner kemudian kami meminta sekali lagi kepada tuan rumah untuk menyiapkan kaca cermin yang agak besar
Kini waktunya tes..tes..tes dengan pesimis coba ON kan tv, crass muncul gambar agak buyar sedikit walau layar sudah cerah dan selang beberapa detik raster berubah menjadi warna hijau beserta muncul garis blanking putih tebal di susul layar jadi gelap gulita dan pastinya mati protek deh..dengan perubahan volume cahaya indikator power led yang merah membara.
Seakan tidak percaya dengan penglihatan sendiri, maka mencoba lagi hidupkan sambil mengukur tegangan pada pin Katoda HIJAU wuusss..195v lalu pet turun drastis hingga 0v yang berbarengan dengan munculnya raster HIJAU berblangking yang secara otomatis sistim protek jadi aktif dan akhirnya tv kembali standby..
Dengan cepat ukur ulang resistan pada katoda RGB ternyata tidak ada tanda tanda kalau pin katoda RGB short, weeleh.. ulangi lagi,,, aah.. tusuk dengan ujung probe DC VOLT tester hanya di pin katoda G soket crt cuss.. tegangan keluar kecil saja karena jarum volt tester goyang sedikit,. kena kau rupanya grid katoda HIJAU hendak menipu nih. Langsung aja lepas soket RGB dan cek heater dengan grid katoda Green pakai Ohmmeter selektor x10k tuiiing... jarum pengukur melesat jauh.. hmm ternyata antara pin Heater dengan pin katoda G sudah terhubung singkat.
Disebabkan gak punya piranti restorer / alat tembak layar.. akhirnya pakai solusi sistim energi out, simpelnya kalau salah satu atau semua grid katoda CRT sudah short ke ground heater maka harus memisahkan kit heater dari sasis tv agar tegangan 180v Out RGB tidak amblas jadi triknya jalur H- di putus dari hubungan mesin tv dan melepas r fuse 1 Ω yang mengarah ke H+ jalur suplai dari pin heater FBT dan memanfaatkan energi batang ferit FBT atau bisa juga membuat suplai baru dari trafo jenis step down 0,5A 6vac.
C r t
Untuk menciptakan tegangan 6vac, pribados akan membuat lilitan di batang ferit FBT sebanyak 4 lilit dan memasang resistor 2,2 Ω ~ 4,7 Ω pada ujung kabel yang akan di pasangkan ke titik H+ soket CRT sementara ujung lilitan kabel yang satunya lagi di titik H- jalur ground yang telah putus tadi.
Lilitn
Setelah rampung buat suplai Heater independen, sekarang waktunya menguji hasil kerja kecil pribados...Dengan perasaan harap harap cemas tangan pun mulai menekan tombol power tv Craaak.. terdengar suara dari acara stasiun tv tertentu dan byaar..raster muncul beserta gambarnya. Horee.. senangnya tv sudah normal kembali dan tidak konslet lagi. Ternyata trik mengisolir bagian heater dengan membuat suplai tegangan dari energi FBT cukup memuaskan !
Daftar part aktif :
Regulator STR W6553A
Vertikal LA78040B
Transistor H out MD1802FX
SUARA TDA7297SA
MICOM IXD067WJZZ0
TUNER TAEA-G045D
FBT BSC 25-0232K
ABL
HT
GND
180V
AFC
NC
24V
GND
B+
H OUT
Tv Polytron U-Slim model PS 52UV60RM dengan panel warna merah tua yang teronggok diam di atas meja sedang menunggu sang Tuser beraksi kembali dan setelah di buka terlihat ada part yang sudah gosong, hmm.. kemungkinan akibat Over Voltage dari blok Regulator gerentes dalam hati.
Part yang hangus dan putus yaitu R502 2,2kΩ dengan D522 DZ33V serta elko C804 22u/50v meledak yang tertinggal hanya kaki kutubnya saja.
Mendapati keadaan seperti itu, lantas cek tr hout => OK dan melepaskannya agar saat menguji tegangan Regulator nanti tidak terjadi apa-apa karena beban utama sudah di amankan lebih dahulu, kemudian cek ic Optokopel -> meragukan (kaki no. 3 dan 4 tidak gerak saat di uji pakai x10k), cek ic 504 W431A => OK, cek semua Resistor + Trimpot Stabilisator => OK.
Sekarang tinggal tes blok Regulator ternyata hasilnya masih Over tegangan, sedikit bingung juga nih biasanya kalau out tegangan mencapai 250v gangguannya berasal dari Resistor yang sudah melar, putus atau jalur retak tapi kali ini beda. Kala sedang di landa kebingungan dan sambil memperhatikan part-part lainya mungkin masih ada yang terlewatkan, cuma karena merasa sudah yakin semua bagus lalu coba iseng cabut elko B+ C508 100u/160v walau sebenarnxa agak sangsi...sebab di lihat dari bentuk fisik tidak terjadi perubahan tapi berhubung tinggal elko itu saja yang belum tersentuh akhirnya di cabutlah, walaah.. pas di cek dengan Avo meter x100 ternyata nol (0) mikro alias jarum tester tidak gerak sama sekali.
Di lanjutkan ke elko C807 47u/160v dalam kondisi setengah short, langsung saja kedua elko di ganti dengan nilai yang sama yaitu 100u/160v dan tes ulang Out B+ ternyata sudah mantap di 115v sekalian cek juga di titik basis tr hout ada 1,5vac karena merasa Out B+ dan bagian Drive Horisontal sudah Ok lalu pasang kembali tr hout yang tadi di lepas.
Nyalakan tv tampak raster nyala hanya bagian atasnya saja sementara 3/4 layar gelap kemudian jadi standby dengan di tandai lampu led menyala, nggak pakai lama langsung ganti ic Vertikal. Onkan lagi Tv jreeng raster biru terbuka full disertai logo POLYTRON, colok antena gambarpun normal.
Daftar part aktif:
Ic Micom HBT-05-001G
Tone R2S15900
AUDIO STA540
Ic Vertikal LA 78141
FBT JF0501-19587
Yoke SCP-211B11UXF
Tuner TAEA-G020D(P)
EEPROM 24016WP
Transistor H out D5024
Polis
Pameter 1013:
H-SHIFT 14
H-BOW 04
H-PARA 03
S-SCOR 28
V-LIN 19
B-DRV 74
G-DRV 38
B-CUT 32
G-CUT 52
R-CUT 35
V-AMPL 29
VCEN 13
Parameter 1014:
AGC GAIN 28H 40
HI AGC 36H 54
LO AGC 34H 52
WB COL 32H 50
WB CON 64H 100
WB BRI 32H 50
Y-DELAY 07
BRTS 04H 04
V-BLK 07H 07
U-BLK 08H 08
V-SHIFT 00H 00
V-OSD 27H 39
H-OSD 23H 35
OPTLANG 00000001 01H
OPTION5 00100000 20H
OPTION4 00000011 03H
OPTION3 01011001 59H
OPTION2 00001001 09H
OPTION1 11010010 D2H
OPTION0 01100101 65H
Parameter 1206:
SCNT ODH 13
CNTN 7FH 127
CNTC 40H 64
CNTN 00H 00
CNTD 7FH 127
BRTX 2AH 42
BRTC 4CH 76
BRTN 20H 32
COLX 50H 80
COLC 3AH 58
COLN 0DH 13
COLP 3AH 58
COLD 40H 64
TNTX 3DH 61
TNTC 42H 66
TNTN 28H 40
ST3 1CH 28
SV3 22H 34
ST4 1CH 28
SV4 22H 34
SVD 19H 25
SHPX 1DH 29
SHPN 0AH 10
ASS H 06H 06
ABCL 00000001 01H
DCBS 00010111 17H
OSDA 00000010 02H
NOIS 00001111 0FH
NDTC 1FH 31
FLG0 01000100 44H
FLG1 00001000 08H
SVM 00010000 10H
VBLK 00000000 00H
VCD0 00011010 1AH
VCD1 00000001 01H
VL1 25H 37
VL25 57H 87
VL50 5FH 95
TCOL 10001011 8BH
BCOL 01110101 75H
ST BG 02H 02
ST I 02H 02
ST DK 02H 02
ST M 05H 05
SSDK 00001110 0EH
SSM 00000010 02H
HAFC 10000100 84H
ALC 02H 02
VOLCP 53H 83
TINTPAL 3AH 58
DMP 00
HS BLK-SS 00000100 04H
Parameter 1207:
FS SLV 11000000 C0H
FS-LENGTH 07H 07
FS CTRL 10000000 80H
FS CTRL2 01010000 50H
FS CTRL3 00000000 00H
FS BVL 00000001 01H
FS BVH 00000010 02H
FS BUH 00001000 08H
EFECT SVM 11010100 D4H
SOFT 23H 35
SENSO1 01100101 65H
SENSO23 01010101 55H
SENS89 01011111 5FH
FS-LOMIN 2AH 42
FS-HIMIN 06H 06
FS-LOVL 64H 100
FS-HIVL 0EH 14
FS-LOVH 64H 100
FS-HIVH 24H 36
FS-LOUH 3AH 58
FS-HIUH 47H 71
SHP-PAR 4BH 75
SS100 10011110 9EH
SS80 10011001 99H
SS60 11010100 D4H
SS40 11001010 CAH
SS20 11000101 C5H
SS00 11000000 C0H
F-LIMHI 2DH 45
F-LIMLO 28H 40
ALG0 01H 01
BOST-H 28H 40
BOST-L 3CH 60
DIV 01H 01
IF-MIN 32H 50
IF-MAX 6EH 110
RF-MAX 2DH 45
BOOSTER 11000010 C2H
VOSD-FM 0BH 11
R155-VOL 00000010 02H
R155-ASDA 00000100 04H
R155-SMPR 00010001 11H
R155-ASDM 00000000 00H
R155-DEM 00000111 07H
R155 NICH 00001001 09H
R155-NICL 00001010 0AH
R155-LPC 00001001 09H
Pengeras suara pada sistem tata suara kabin mobil, seluruhnya bergantung pada kinerja komponen speaker. Tak terkecuali subwoofer yang fungsinya sama seperti pengeras suara di level mid-high, yang bertugas menyuplai nada di frekuensi rendah, mulai 20-60 Hz. Dan memang idealnya, untuk menghasilkan kekuatan yang baik untuk suara bass, mesti diimbangi dengan pemilihan tahanan yang akan disertakan.
SINGLE & DOUBLE VOICE COIL
Subwoofer itu sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua tipe, yaitu single voice coil (SVC) serta double/dual voice coil (DVC). Keduanya sama-sama dibekali diameter lingkar konus yang hampir sama, mulai 8 inci, 10 inci dan 12 inci.
Namun yang menjadi pembeda antara tipe SVC dengan DVC, terletak pada kemampuan power handling yang menyertai kedua model subwoofer tersebut. Misalkan peruntukannya sekadar buat harian, cukup menggunakan subwoofer SVC dengan kemampuan menyuplai power rata-rata (RMS) 300 watt.
Untuk settingan SQ (Sound Quality) murni, umumnya menggunakan subwoofer SVC dengan daya 400 watt RMS. Buat SQL (Sound Quality Loud) kerap mengandalkan DVC berdaya 500-600 watt RMS.
Sementara untuk sistem SPL (Sound Pressure Loud), idealnya mengandalkan subwoofer DVC bermagnet tebal dengan power handling di atas 600 watt RMS.
"Intinya untuk pemakaian tipe single atau double voice coil, mesti menyesuaikan dengan kebutuhan serta peruntukannya. Sebab kalau salah menggunakan komponen, dampaknya bisa fatal seperti power amplifier sering jebol karena tidak sanggup menyuplai tegangan ke subwoofer," beber Johny, instalatur Mega Audio di Green Garden, Jakbar.
Selain itu, cermati pula berapa besar tahanan yang menyertai subwoofer. Sebab semakin besar angka tahanannya (Ohm), otomatis watt-nya juga lebih kecil.
Jika power handling (Watt-RMS) pada subwoofer semakin kecil, kemampuan menciptakan efek menghentak ketika suara bass diperkeras oleh bagian woofer-nya tidak begitu terasa di telinga. Kondisi inilah yang kerap dikeluhkan para pemain audio, dengan mengistilahkan efek low tak begitu jelas alias masih samar terdengar.
Karet surround memengaruhi kemampuan naik-turun konus secara maksimal yang akan berpengaruh pada efek entakan suara bass
Sebenarnya mengakali agar power handling subwoofer tetap mumpuni bahkan lebih bertenaga dari kemampuan aslinya, bisa terapkan trik yang kerap dilakoni instalatur car audio.
Contoh, subwoofer yang digunakan tipe dual voice coil, memiliki spesifikasi 500 Watt RMS dengan tahanan 4 Ohm. Supaya dapat menghasilkan power handling suara bass yang lebih besar, bisa memparalel kedua terminal voice coil, dengan menghubungkan kutub positif dengan positif dan negatif ke negatif.
Hasilnya, kemampuan daya yang sebelumnya 500 watt RMS, akan bertambah dua kali lipat menjadi 1.000 watt RMS. Hal ini lantaran tahanannya sudah diperkecil mejadi 2 Ohm, karena efek paralel pada kedua terminal voice coil-nya tadi.
Jika power handling subwoofer sudah didongkrak seperti itu, otomatis butuh power amplifier yang mempunyai kemampuan suplai tegangan mencukupi.
Sebab jika tak diimbangi dengan pemakaian power amplifier yang mumpuni, dikhawatirkan akan membuat suara bass tak optimal. Bahkan bisa merusak power amplifier yang digunakan, jika kemampuan suplai daya listriknya lebih rendah dari yang dibutuhkan oleh subwoofer yang dipakai