* SELAMAT DATANG DI SEKAWAN SERVIS ELECTRONIC * SERVIS:TV,COMPUTER,DVC,Ampli fier dll. * Spesialis Kulkas,AC Rumah, AC mobil dan Mesin Cuci. * Alamat: Taraman Sidoharjo Sragen *

SEK4W4N SERVIS ELECTRONIC

Mengukur Tegangan DC


Perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi. penyidik merah pada positif dan hitam pada negative. 

Mengukur Daya

Daya di hitung dari perkalian arus dan tegangan dari hasil pengukuran arus dan tegangan.

Mengukur Resistensi


Pilih jangkah pada OHM, kemudian ujung kabel penyidik merah dan hitam disentuhkan dan lakukan zero seting dengan memutar tombol nol.

Mengukur Tegangan AC

Seperti halnya pada pengukuran VDC, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi. Pada umumnya avometer hanya dapat mengukur arus berbentuk sinus dengan frekuensi antara 30 Hz­ - 30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff).

Mengukur Arus (Searah)


Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada salah satu titik, dan melalui kedua titik yang terputus tadi arus dilewatkan melalui avometer.

Menguji Kapasitor / Kondensator

Sebelumnya muatan kondensator didischarge. Dengan jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POS dan hitam pada MIN. 

Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsur-­angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor. 
Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k. Untuk kapasitas sampai 100 F jangkah pada x100, di atas 1000 F, jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji Hubungan Pada Circuit / Rangkaian 
Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan koneksi baik bila resistansinya menunjukkan angka NOL.

Menguji Dioda


Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Penyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak bergerak. Bila tidak demikian berarti kemungkinan diode rusak. 
Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus. 

Dengan jangkah VDC, bahan suatu dioda dapat juga diperkirakan dengan circuit pada gambar 10. Bila tegangan katoda­ anoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda germanium, dan bila 0.6V kemungkinan dioda silicon.

Menguji Transistor

Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi. 

Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang. 
Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak. 
Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi. Selanjutnya analog dengan pangujian NPN.

Menguji FET


Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal­P dan bila tidak, FET adalah kanal­ N. 
Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar. Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.

Menguji UJT


Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on­ off berarti masih baik. 
Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah potensio diputar pelan­-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu. Bila jarum diputar pelan-­pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tiba-­tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik. 





Circuit Dasar dan Perhitungan Elektronik

Elektromagnet

Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan kawat tembaga dan pada gulungan tersebut kita alirkan listrik, maka akan timbul medan magnet, sebaliknya apabila kita menggerakkan magnet dekat gulungan tersebut, akan timbul listrik dalam gulungan itu. 
Kalau kita mempelajari sifat-­sifat listrik, maka kita bayangkan listrik itu sebagai air. Ia dapat tertampung dan diam pada suatu tempat dan bisa juga mengalir melalui suatu pipa. Listrik akan mengalir bila ada perbedaan potensial atau perbedaan tekanan (voltage). Gaya yang menyebabkan listrik mengalir dinamakan Elektromotive Force (EMF). 
Kalau listrik mengalir akan timbul gaya yang menahan lajunya aliran itu, gaya ini disebut Resistansi. Bahan yang mudah sekali mengalirkan listrik dinamakan Konduktor dan yang tidak bisa mengalirkan listrik dinamakan Isolator. Perak, tembaga, emas dan aluminum berturut­turut adalah konduktor yang baik. Bahan yang pada kondisi tertentu menjadi konduktor dan pada kondisi lain menjadi isolator disebut Semikonduktor. 
Komponen elektronik yang dibuat untuk menahan aliran listrik dinamakan Resistor. Suatu Kondensator adalah komponen elektronik yang dibuat untuk dapat mewadahi listrik. Suatu kumparan kalau dialiri listrik bisa menimbulkan medan magnetdan timbulnya medan magnet, komponen elektronik ini disebut Induktor. 
Listrik bisa mengalir ke satu arah saja dinamakan arus searahatau DC dan bisa juga alirannya bolak­ balik disebut arus bolak­ balik atau AC. Jumlah bolak­balik arah setiap detiknya dinamakan Frekuensi. Magnet 
Apabila kawat tembaga yang dililitkan pada sebatang besi dialiri listrik, batang besi tersebut akan menjadi magnetis. Tetapi kalau aliran listrik diputus, besi tidak magnetis lagi. Batang besi itu disebut megnet temporer, misalnya terdapat pada reley. Bila setelah listrik diputus, besi masih magnetis, maka batang besi itu disebut magnet permanen. 


Solenoid

Arah medan magnet sesuai hukum Corkscrew dari Maxwell, kalau diputar ke kanan menuju ke depan (yang depan it

Permeability

Permeability relatif bahan untuk inti lilitan adalah



  B = flux density 
H = gaya magnetik
   

Gelombang elektromagnet

Dalam perambatannya, gelombang magnet dan listrik selalu bersama­sama. Medan magnet selalu tegaklurus dengan medan listrik dan kedua-­duanya tegak lurus dengan arah perambatan.

Listrik

Untuk keperluan perhitungan listrik dan untuk pembuatan rumus­rumus, digunakan symbol serta satuan­-satuan listrik sebagai berikut ini. 
Simbol dan Satuan Listrik 
NAMASYMBOLSATUANSINGKATAN
Muatan ListrikqCoulomb
ArusIAmpereA
VoltageE atau VVoltV
WaktutDetiks
ResistansiROhm
KapasitansiCFaradF
InduktansiLHenryH
PowerW atau PWattW
FrekuensifHertzHz
Panjang Gelombang
Meterm




Ekspresi Numerik Dalam Elektronika

Agar rumus dan perhitungan menjadi lebih praktis, angka­angka yang besar sekali dan yang kecil sekali diberikan ekspresi ringkas. 
GIGA   (G) = 1.000.000.000 
MEGA   (M) = 1.000.000 
KILO   (k) = 1.000 
MILLI   (m) = 0.001 
MIKRO    (μ) = 0.000.001 
NANO   (n) = 0.000.000.001 
PIKO   (p) = 0.000.000.000.001 
Dalam penulisan, singkatan­-singkatan tersebut digunakan sebagai pengganti tanda baca koma, misalnya 1,5K dituliskan 1K5 dan sebagainya.

Hukum Ohm

Besarnya arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor sama dengan perbedaan potensial dibagi dengan resistansinya. 

I =  arus dalam Ampere
E =  emf dalam Volt
R = resistansi dalam Ohm.

Hukum Kirchoff 1

Jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya. 


Hukum Kirchoff 2

Jumlah EMF dan penurunan potensial dalam suatu circuit tertutup sama dengan nol. 


Voltage Puncak dan Voltage Root­Mean­Square (RMS)

Bila kita mengukur voltage arus bolak­balik, maka yang terukur adalah Voltage Root­ Mean­ Square (RMS) yang disebut juga Voltage effektif. 
VP =  1.414 Vrms
Vrms =  0.707 VP 
VP =  Voltage puncak 
Vrms = Voltage rms 

Daya Listrik (Power)

Untuk menghitung daya suatu arus listrik digunakan rumus. 

P = power dalam Watt
E = EMF dalam Volt
I = arus dalam Ampere.

Pengertian dB (decibel)

Untuk menyatakan perbandingan dua power, misalnya P1 dan P2 dalam elektronika digunakan decibel. 

Untuk menyatakan Gain suatu amplifier / penguat, bila impedansi input dan outputnya sama, digunakan. 

atau 



Hukum Kirchoff 1

Jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya. 


Hukum Kirchoff 2

Jumlah EMF dan penurunan potensial dalam suatu circuit tertutup sama dengan nol. 


Voltage Puncak dan Voltage Root­Mean­Square (RMS)

Bila kita mengukur voltage arus bolak­balik, maka yang terukur adalah Voltage Root­ Mean­ Square (RMS) yang disebut juga Voltage effektif. 
VP =  1.414 Vrms
Vrms =  0.707 VP 
VP =  Voltage puncak 
Vrms = Voltage rms 

Daya Listrik (Power)

Untuk menghitung daya suatu arus listrik digunakan rumus. 

P = power dalam Watt
E = EMF dalam Volt
I = arus dalam Ampere.

Pengertian dB (decibel)

Untuk menyatakan perbandingan dua power, misalnya P1 dan P2 dalam elektronika digunakan decibel. 

Untuk menyatakan Gain suatu amplifier / penguat, bila impedansi input dan outputnya sama, digunakan. 

atau 

Resistansi

Tahanan terhadap mengalirnya arus li

Resistor Seri

Resistor yang dihubungkan secara seri, resitansi totalnya membesar. 

Resistansi total adalah jumlah nilai tahanan. 



Resistor Paralel

Resistor yang dihubungkan paralel, resitansi totalnya menjadi lebih kecil. 







Hukum Kirchoff 1

Jumlah arus menuju suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya. 


Hukum Kirchoff 2

Jumlah EMF dan penurunan potensial dalam suatu circuit tertutup sama dengan nol. 


Voltage Puncak dan Voltage Root­Mean­Square (RMS)

Bila kita mengukur voltage arus bolak­balik, maka yang terukur adalah Voltage Root­ Mean­ Square (RMS) yang disebut juga Voltage effektif. 
VP =  1.414 Vrms
Vrms =  0.707 VP 
VP =  Voltage puncak 
Vrms = Voltage rms 

Daya Listrik (Power)

Untuk menghitung daya suatu arus listrik digunakan rumus. 

P = power dalam Watt
E = EMF dalam Volt
I = arus dalam Ampere.

Pengertian dB (decibel)

Untuk menyatakan perbandingan dua power, misalnya P1 dan P2 dalam elektronika digunakan decibel. 

Untuk menyatakan Gain suatu amplifier / penguat, bila impedansi input dan outputnya sama, digunakan. 

atau 

Resistansi

Tahanan terhadap mengalirnya arus li

Resistor Seri

Resistor yang dihubungkan secara seri, resitansi totalnya membesar. 

Resistansi total adalah jumlah nilai tahanan. 



Resistor Paralel

Resistor yang dihubungkan paralel, resitansi totalnya menjadi lebih kecil. 

Kapasitansi

Kemampuan menyimpan muatan listrik dalam suatu dialekrik. 


Kapasitor Paralel

Kapasitorr yang dihubungkan paralel, kapasitansi totalnya membesar. 

Kapasitansi otal adalah jumlah nilai kapasitor yang di paralel. 



Kapasitor Seri

Kapasiotor yang dihubungkan seri, kapasitansi totalnya menjadi kecil. 



Capacitive Reactance

Tahanan arus listrik AC dalam kapasitor disebut reaktansi kapasitif ( Xc ) dalam Ohm 
f = frekuensi dalam Hertz
C = kapasitansi dalam Farad 


Induktansi

Kemampuan conductor membangkitkan induksi listrik bila arus AC melewatinya

Induktor Seri

Induktor yang dihubungkan seri, induktansi totalnya menjadi lebih besar. 



Induktor Paralel

Induktor yang dihubungkan paralel, induktansi totalnya menjadi lebih kecil. 



Inductive Reactance

Tahanan arus listrik AC dalam induktor disebut reaktansi induktif ( XL ) dalam Ohm 

f = frekuensi dalam Hertz
L = induktansi dalam Henry

Impedansi

Kombinasi resistansi dengan reaktansi disebut Impedansi (Z). Resistansi dan reaktansi tersebut dapat paralel dan dapat juga seri. 


Circuit Seri


Circuit Paralel

Efek Piezoelectric

Jenis-­jenis kristal tertentu mempunyai sifat dapat membangkitkan muatan listrik bila pada permukaannya diberikan tekanan mekanik dan sebaliknya akan dapat menimbulkan tegangan mekanik bila pada permukaan tersebut diberikan muatan listrik, sifat in disebut efek piezoelectric. 


Transformator

Trafo adalah dua kumparan di atas suatu inti. Kumparan input disebut primer (p) dan kumparan output disebut sekunder (s). 

I = arus dalam Ampere
V = voltage dalam Volt
N = jumlah lilitan. 

Circuit Rectifier atau Penyearah

Frequency pada Resonance Circuit

Dalam resonance circuit jumlah capacitive dan inductive reactansinya nol, frekuensi resonansinya adalah: 

Faktor Q suatu Resonance Circuit

Faktor Q suatu resonance circuit menggambarkan kualitasnya. Yang berpengaruh besar terhadap faktor Q adalah induktornya. 

atau 

Dimana . 

Bila resistansi kawat induktor kecil, maka faktor Q menjadi besar, berarti kualitas resonance circuit makin tinggi. 


Antena

Panjang gelombang radio di udara adalah : 

Panjang gelombang radio pada logam (antena) adalah: 
λ = panjang gelombang dalam meter.
f = frekuensi dalam MHz. 




Radiation Resistance

Antena yang ideal merupakan resonance circuit, hanya mempunyai resistansi murni yang disebut Radiation Resistance. Misalnya radiation resistance suatu antena diketahui 50 OHM, sedangkan arus antena sebesar 1 Ampere, maka didapatkan Power pancaran antena adalah: 

Amplifier

Berbagai circuit dasar amplifier transistor adalah common base, common emitor dan common colector, sebagai berikut ini. 


Oscilator

Suatu bagian penting pada pesawat radio adalah osilator. Osilator dapat dibuat dengan kristal atau dengan L­C circuit, ada dua jenis osilator L­C yang terkenal, yaitu,

Osilator Hartley

Oscilator Colpitts

Circuit Dasar Filter

Beberapa circuit dasar low­pass, high pass dan band­pass filter terlihat pada gambar berikut ini. 

Low Pass Filter

High Pass Filter

Band Pass Filter

Kelas RF Amplifier

Kelas A : Output linear satu gelombang penuh. 
Kelas AB : Output setengah gelombang lebih 
Kelas B : Output setengah gelombang 
Kelas C : Output kurang dari 1/2 gelombang, efisiensi sampai 80%. 
Kelas A biasanya digunakan untuk signal kecil atau power RF amplifier single ended, sedangkan kelas B dab AB digunakan pada RF amplifier push­pull. Kelas C lebih banyak digunakan di pemancar frekuensi tinggi terutama jika digunakan modulasi FM

0 komentar: